Kamis, 14 Maret 2013

Pengusaha Bawang Goreng Gulung Tikar

NOVIANTI NURULIAH/"PRLM"

NOVIANTI NURULIAH/"PRLM"

SEORANG pekerja sedang memilah bawang merah sebelum dijadikan bawang goreng.*

TASIKMALAYA, (PRLM).- Pengusaha bawang goreng terpaksa gulung tikar setelah harga bawang merah terus meroket.Seperti yang dialami Enang Heryadi (43) pengusaha bawang goreng asal Kp Lewosari, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya yang menutup tempat usahanya sejak satu bulan lalu.

"Jika dalam kondisi normal atau harga bawang Rp 3.000-4.000/kg saya bisa memproduksi 2,5 hingga 3 kuintal perharinya dari 3-4 kuintal bawang merah lokal atau kualitas tiga,"ujar Enang yang ditemui di tempat usahanya, Kamis (14/3/2013).

Menurut dia, tanda-tanda kemunduran usahanya sudah mulai terasa sejak Desember tahun lalu. Saat itu harga bawang merah sudah mulai mencapai angka belasan ribu rupiah per kg-nya. Dia pun sudah mulai mengurangi jumlah produksi.

"Meski ada pegawai yang dirumahkan saya harus tetap mengupah mereka. Ada enam pegawai yang masih saya kasih upah, mereka yang menjaga kios di pasar Cikurubuk dan dua orang di rumah buat bantu beres-beres," ujarnya.

Dalam satu hari, kata Enang, dia harus mengupah pegawainya sebesar Rp 360.000 untuk enam pegawai. Bapak dua anak itu berharap harga bawang merah dan pasokannya kembali normal, terlebih empat bulan mendatang akan menghadapi bulan puasa, di mana saatnya untuk meraup untung. Saat itu dipastikan seperti tahun sebelumnya permintaan bawang goreng meningkat.(A-183/A-147)***

anefcakep 14 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226884
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar