Rabu, 20 Maret 2013

MUI Jabar Targetkan 700 UMKM di Sektor Pangan Dapat Sertifikat Halal Tahun Ini

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

BANDUNG, (PRLM),-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menargetkan sekitar 700 UMKM di sektor pangan mendapatkan sertifikat halal pada tahun ini. Sekitar 350 UMKM di antaranya ditargetkan mendapatkan sertifikat halal pada Juni 2013.

Kepala Bidang Ekonomi dan Sertifikasi Halal MUI Jabar, Mustopa Djamaludin mengatakan, proses sertifikasi halal terhadap UMKM pangan dilaksanakan oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI Jawa Barat.

Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar.

Dia menjelaskan, LPPOM MUI berperan mengidentifikasi kelayakan produk makanan dan minuman UMKM.

"Mereka akan memeriksa kelaikan produk makanan-minuman, mulai dari bahan baku, proses pengolahannya, hingga distribusinya ke masyarakat," ujarnya seusai acara diskusi di Aula Redaksi "PRLM", Jl Soekarno-Hatta, Rabu (20/3).

Mengomentari jumlah UMKM yang telah disertifikasi kehalalannya dari tahun 1991 hingga 2012, dia menyebutkan, jumlahnya telah mencapai 9.000 unit.

Jumlah itu terbagi menjadi sektor makanan, rumah potong hewan, minuman, rumah makan dan katering, kosmetik, kimia, dan lain-lain.

Dia menambahkan, dalam rangka mempromosikan makanan dan minuman halal, pihaknya akan melaksanakan expo bertajuk Indonesia Halal Expo Jawa Barat 2013 (Indhex Jabar 2013), pada 4-7 Juli 2013 di Lapangan Gasibu Bandung. Expo ini nantinya akan menghadirkan produk makanan dan minuman dari Jabar yang sudah disertifikasi kehalalannya.

"Expo itu juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan potensi dan mutu produk UMKM Nasional sehingga dapat bersaing dengan produk internasional," tuturnya.

Dia menjelaskan, expo tersebut merupakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengembangkan wisata kuliner halal sebagai salah satu bagian dalam mencapai Jabar provinsi halal pada 2014.

Sekertaris Umum MUI Jabar, Rafani Akhyar, mengatakan, makanan dan minuman yang beredar harus terjamin kehalalan maupun keharamannya. Pasalnya, muslim merupakan mayoritas di Indonesia, khususnya Jawa Barat.

"Di Jabar sendiri, dari sekitar 46 juta penduduk, 97% merupakan muslim. Artinya, golongan masyarakat itu harus mendapatkan jaminan ketika mengkonsumsi makanan dan minumannya," tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut menjadi penting terutama ketika mengingat saat ini telah terjadi liberalisasi perdagangan yang membuat banyak produk makanan-minuman impor beredar di pasar domestik tanpa terjamin kehalalan, dan kesehatannya.

Dia beranggapan, banyak makanan dan minuman impor dilambangkan sebagai modernitas dan kemajuan ketika masuk ke pasar domestik. Meskipun, banyak diantara makanan dan minuman impor itu disebut sebagai "junk food" di negara asalnya, karena kandungan nutrisi yang rendah.

"Di tengah kondisi itu, aspek kehalalan dan nutrisi makanan-minuman harus benar-benar terjamin bagi muslim sebagai golongan mayoritas. Pasalnya, makanan yang tidak halal dan tak terjamin nutrisinya bisa saja membawa pengaruh kepada timbulnya sifat-sifat yang tak baik," tuturnya. (A-204/A-89)***

ibeng 20 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227709
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar