Rabu, 20 Maret 2013

Perseteruan KPU-Bawaslu Membuat Masyarakat Pemilih Jadi Korban

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

JAKARTA, (PRLM).-Perseteruan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tak kunjung usai membuat masyarakat pemilih jadi korban.

Pasalnya, dalam melaksanakan penyelenggaraan tahapan Pemilu, perkembangan terakhir menunjukkan KPU-Bawaslu menunjukkan tindakan yang kurang baik ke publik.

"Kesan mereka saling menang-menangan, kurang intensif komunikasi, dan lemah dalam koordinasi kelembagaan serta terkesan hanya disibukkan dalam proses sidang-sidang saja sangat kentara," ucap Manajer Pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz kepada "PRLM" di Jakarta, Rabu (20/3).

Dia mengungkapkan, KPU-Bawaslu lebih sering saling berhadap-hadapan daripada fokus pada pelaksanaan Pemilu itu sendiri yaitu mengelola peserta Pemilu dan melayani masyarakat pemilih. Padahal, banyak tahapan Pemilu yang lebih penting dan harus segera diselesaikan oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu.

Dia menuturkan, pelaksanaan dan pengawasan pemutakhiran data pemilih, manajemen pelaksanaan kampanye, persiapan pendaftaran pencalonan dan rekruitmen penyelenggara di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan yang jauh lebih penting untuk diketahui publik lebih luas dibandingkan pekerjaan yang hanya mementingkan perseteruan.

"Jika terus menerus begini, KPU Bawaslu akan kehilangan wibawa dimata peserta Pemilu sehingga tidak mempunyai kekuatan penuh untuk penyelenggaraan Pemilu kedepan," ucapnya.

Bahkan, Hafidz menambahkan, bisa jadi lama kelamaan penyelenggaraan Pemilu lebih dipercayakan ke lembaga peradilan dan itu menjadi indikasi lemahnya kinerja KPU-Bawaslu itu sendiri.

Oleh karena itu, kata dia, segeralah KPU Bawaslu untuk lebih menekankan pengelolaan tahapan Pemilu yang lebih penting terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu kedepan.

"Jangan sia-siakan kewenangan yang tinggi ini justru digunakan untuk berseteru satu sama lain," ucapnya. (A-194/A-89)***

dikdo 20 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227739
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar