Selasa, 12 Maret 2013

Pencetakan Sawah Baru Rampung 2018

BANDUNG, (PRLM).-Pemerintah Jabar menargetkan pencetakan sawah baru seluas 100 ribu hektare (ha) untuk komoditas padi akan rampung pada Tahun 2018 mendatang.

Rencananya, lahan tersebut akan berlokasi di Jabar bagian Selatan. Adapun selama tahun ini akan digunakan untuk identifikasi calon lokasi cetak sawah.

Sementara itu, survei investigasi desain dilakukan pada Tahun 2014. Pencetakan sawah akan berlangsung dari Tahun 2015 – 2017 dan diharapkan rampung pada Tahun 2018.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jabar, Diden Trisnadi di ruang kerjanya, Jln. Surapati, Bandung pada Senin (11/3).

"Meski demikian, pada tahun lalu dan tahun ini pun kami sudah mulai mencetak sawah baru. Contohnya, sawah baru seluas 200 ha di Kab. Sukabumi dan tahun ini akan dicetak lagi seluas 100 ha di kabupaten tersebut. Selain itu, pada tahun ini juga akan dicetak seluas 100 ha di Kab. Garut dan Kab. Tasikmalaya masing – masing 50 ha," katanya.

Ia mengatakan, pencetakan sawah baru tersebut belum termasuk yang seluas 250 ha di Kab. Tasikmalaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Pencetakan tersebut kami fokuskan di Jabar bagian Selatan karena banyak lahan yang berpotensi untuk dijadikan sawah baru. Terbukti, ketika dilakukan uji coba pada sawah baru di Kab. Sukabumi, pada panen pertama kali saja sudah bisa memiliki produktivitas 5,5 ton/ ha," kata Diden.

Dirinya menjelaskan, program pencetakan 100 ribu ha sawah tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak terkait lainnya antara lain Bappeda, PSDA, dan Bina Marga.

"Selain dukungan terhadap pembangunan infrastruktur pertanian, kami juga mengusulkan agar pemerintah pusat secepatnya mengangkat para Tenaga Harian Lepas (THL) pertanian menjadi para pegawai tetap yakni Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)," katanya.

Sebabnya, dikatakan Diden, saat ini jumlah PPL di Jabar masih hanya sekitar 2700 orang sementara jumlah desa mencapai sekitar 5600.

"Diharapkan, dengan diangkatnya para THL menjadi PPL, Jabar setidaknya bisa memiliki satu orang penyuluh dalam satu desa. Saat ini, jumlah THL ada sekitar 2700 orang, 1000 orang merupakan hasil rekrutmen pemerintah provinsi sementara 1000 orang lagi dari pemerintah pusat. Bila sebanyak 2700 THL ini diangkat, maka Jabar akan memiliki tambahan PPL sebanyak 2700 orang," katanya.

Menurut Diden, faktor lain yang memengaruhi produksi padi selain keberadaan lahan di antaranya adalah faktor cuaca. "Cuaca sangat memengaruhi masa tanam.

Oleh karena itu, terjadinya peningkatan produksi pada Tahun 2010 karena pada saat itu hujan berlangsung sepanjang tahun sehingga baik penanaman dan panen bisa berlangsung lancar," katanya menjelaskan.

Adapun pada Tahun 2012, produksi mengalami penurunan karena masa tanam tertunda hingga sekitar 2 bulan akibat kemarau panjang pada Tahun 2011.

"Kemarau yang diperkirakan berakhir pada September ternyata baru berakhir pada awal Desember. Selain itu, ketika kemarau diperkirakan berakhir pada April 2012, ternyata berlangsung hingga September 2012 dan menyebabkan terjadi gagal panen hingga mencapai sekitar 35 ribu ha," katanya. (A-207/A-89)***

dikdo 12 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226608
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar