Kamis, 14 Maret 2013

Kereta Uap Ambarawa Diistirahatkan Sementara

EVIYANTI/"PRLM"

EVIYANTI/"PRLM"

KERETA api uap untuk kereta api wisata pegunungan di Indonesia (Railway Mountain Tour) di lokawisata alam Ambarawa Jateng diistirahatkan sementara sejak 1 April 2013.*

AMBARAWA, (PRLM).- Kereta api uap untuk kereta api wisata pegunungan di Indonesia (Railway Mountain Tour) di lokawisata alam Ambarawa Jateng diistirahatkan sementara sejak 1 April 2013. Sebab KA yang sudah berusia uzur, 111 tahun itu, harus dicek dan dirawat secara total kondisi lokomotifnya agar, bisa tetap operasional dan aman.

"Meski banyak diminati wisatawan lokal dan mancanegara, tapi karena sudah saat untuk perawatan (overhaul) lantaran usianya sudah sangat tua, untuk sementara diistirahatkan," kata Manajer PT KAI Daop 4 Semarang Surono dalam rilisnya, Kamis (14/3/13).

Lokomotif uap yang selama ini dipakai untuk menarik rangkaian KA wisata uap Ambarawa adalah lok uap seri B 25 dan B 51. Lokomotif uap itu buatan pabrik Maschine Fabrik Esslingen, Emil Kessler, Jerman tahun 1902 atau sudah 111 tahun yang lalu.

Kereta api uap dengan bahan bakar kayu jati, sudah sangat kuno, sistem kerja motor KA kuno masih menggunakan prinsip-prinsip ketel uap temuan James Watt. Namun kondisinya masih cukup bagus sehingga masih beroperasi, meski hanya untuk KA wisata di Ambawara.

"Kami akan melakukan pemeriksaan dan perawatan total sarana untuk meyakinkan kondisi lokomotif uap dan keretanya baik dan memenuhi syarat keselamatan".

Selama ini lokomotif uap yang sudah berusia lebih dari satu abad ini beroperasi melayani perjalanan wisata rata- rata 15 kali perjalanan wisata dalam sebulan. Baik dari Ambarawa- Bedono (10 km), maupun Ambarawa- Tuntang (6 km).

Kereta bergerigi itu masih mampu berjalan pada kemiringan 30 derajat menuju stasiun Bedono yang berjarak sembilan kilometer dengan waktu tempuh satu jam dengan penumpang 80 orang.

Menurut Surono, proses pemeriksaan dan perawatan total ini diperkirakan akan memerlukan waktu setidaknya selama satu bulan.

Dengan pemeriksaan dan perawatan menyeluruh diharapkan akan menjamin kehandalan sarana, baik lokomotif maupun keretanya. Sehingga aspek keselamatan penumpang dan awak kereta api uap wisata ini juga tetap dapat terpenuhi dengan baik.

Sama seperti kereta api uap Ambarawa, lokomotif uap untuk kereta api wisata Jaladara di kota Solo belum lama ini juga baru saja menjalani overhaul. Ini diperlukan agar kondisi lokomotif uap yang sudah berusia lanjut ini tetap terjaga baik. "Karena barang tua, tentu memerlukan perawatan dan perhatian lebih agar tetap dapat dioperasikan dengan baik dan aman".

Kereta api uap wisata Ambarawa banyak diminati wisatawan karena memiliki keistimewaan. Di samping satu paket dengan wisata Museum lokomotif uap Ambarawa, wisata KA uap ini adalah satu- satunya yang melewati rel dengan lintas bergigi di Indonesia. Rel bergigi tersebut terdapat antara stasiun Jambu-Bedono sepanjang 5 km. (A-99/A_88)***

dikdo 14 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226936
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar