Kamis, 14 Maret 2013

Detektor Narkoba Rusak dan Anjing Pelacak di Pelabuhan Bakauheni Mati

JAKARTA, (PRLM).- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Almuzzammil Yusuf mengaku terkejut mendapat informasi bahwa alat khusus mendeteksi narkoba di pelabuhan Bakauheni tidak dapat berfungsi. Ini akan menjadi pintu masuk yang mudah bagi para pengedar narkoba di Indonesia.

"Kami sangat terkejut. Selain alat elektronik untuk pemindai narkoba rusak, anjing pelacak narkoba pun mati. Jadi para petugas tidak bisa bekerja maksimal untuk mengidentifikasi paket yang berisi narkoba di pelabuhan Bakauheni," jelasnya dalam rilisnya kepada wartawan, di Gedung DPR, Kamis (14/3/13).

Menurut dia, pos pemeriksaan narkoba di pelabuhan Lampung pada era sebelumnya yang dipimpin Kepala Pelaksana Harian BNN, Mangku Pastika menjadi pelabuhan terbesar yang telah menangkap pengedar ganja dalam jumlah besar. "Ketiadaan alat pemindai dan anjing pelacak narkoba ini sangat signifkan dampaknya. BNN harus segera memperbaiki dan melakukan pengadaan segera. Kami akan mendukung pembahasan anggarannya di banggar DPR." ujarnya.

Muzzammil mengatakan, hal yang sama untuk berbagai pelabuhan lainnya, termasuk pelabuhan-pelabuhan laut yang menjadi jalur masuk dari negara tetangga terutama Malaysia harus segera diperbaiki alat pemindainya.

"Informasi kuat yang kami terima, peredaran narkoba banyak yang lolos masuk ke Indonesia melalui jalur Malaysia. Termasuk melalui jalur udara. Ini yang harus kita waspadai," paparnya

Dia menambahkan, target ASEAN bebas narkoba 2015 belum disikapi sama oleh negara-negara anggota ASEAN. "Pemerintah Indonesia seharusnya menjadi leader dalam pemberantasan narkoba di ASEAN dengan memperkuat anggaran BNN terutama untuk alat canggih dan sarana untuk mencegah masuknya narkoba dari jalur pelabuhan laut dan udara," tegas politisi asal Lampung ini. (A-109/A-88)***

dikdo 14 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226941
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar