Selasa, 12 Maret 2013

Capres 2014 Harus Tokoh Alternatif Jika Indonesia Hendak Bangkit

JAKARTA, (PRLM).- Mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era pemerintahan Gus Dur, Rizal Ramli pesimis Indonesia akan bangkit dari keterpurukan sosial politik dan ekonomi saat ini, jika Capres yang muncul dan terpilih dalam Pilpres 2014 hanya dari yang ada sekarang ini. Yaitu dari parpol saja dan tak muncul tokoh alternatif yang mempunyai visi besar untuk kemajuan, kemandirian dan kedaulatan bangsa ini.

"Kalau capres yang muncul hanya 4 L, yaitu lho, lho, lho dan lho kamu lagi, dan apalagi bermasalah dengan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN), maka kita tak bisa banyak berharap ada perubahan yang luar biasa untuk Indonesia ke depan. Sebab, bila presiden terpilih memiliki beban sejarah dan track record yang buruk, maka mustahil akan membawa perubahan terutama di bidang perekonomian nasional," tandas Rizal Ramli pada wartawan di Jakarta, Selasa (12/3/13).

Menurut dia, selama sepuluh tahun terakhir ini Indonesia dianggap beruntung karena didukung dengan siklus harga komoditi (tambang, sawit dan sebagainya) yang masih tinggi, sehingga perekonomian negara ini tumbuh sekitar 6 persen.

"Harga itu merupakan siklus komoditi terpanjang di dunia, terjadi selama sepuluh tahun, karena biasanya hanya setiap lima tahun. Untuk itu, akan ada koreksi pasca sepuluh tahun, kalau tidak maka pertumbuhan ekonomi hanya 4 persen," katanya khawatir.

Artinya lanjut Rizal, antara tahun 2014-2019 ini masa-masa berat dalam perekonomian yang dihadapi oleh Indonesia. Karena itu dibutuhkan capres yang mempunyai visi dan misi besar untuk menghadapi kekhawatiran perekonomian tersebut, tapi kalau terbukti capres 2014 hanya itu-itu saja, maka dirinya sulit berharap Indonesia akan bangkit sebagai kekuatan ekonomi di Asia.

"Apalagi kalau presidennya sibuk dengan urusan internal partai dan dirinya, yang tersangkut KKN misalnya, maka perekonomian negara ini akan terpuruk," tambahnya.

Dengan demikian, sekrang inilah saatnya untuk mengkaji dan merumuskan capres 2014 yang bersih dari KKN, memiliki visi dan misi yang besar untuk membawa Indonesia yang kaya ini lebih hebat, dan tak terus terjebak pada politik uang dan pencitraan.

"Kalau presiden yang memimpin Indonesia dari 2014-2019 itu begitu-begitu saja, sudah bisa terbayang kesulitan yang dihadapi. Atau, yang terpilih itu yang bermasalah , apakah masalah KKN, apakah masalah-masalah lain, maka lima tahun yang akan datang, tahun 2014 sampai 2019 , pemimpin tersebut bukan sibuk mengurus bangsa ini, tapi bangsa kita akan sibuk mengurusin dia. Misalnya, kalau pemimpin ini punya KKN, dan lakukan KKN lagi dalam lima tahun mendatang itu, maka luar biasa sedihnya bangsa kita. Wong Cuma ngomongin KKN saja, padahal bangsa lain sudah bicara setelit " tegasnya.

Sebagai diketahui sejumlah Capres dari parpol yang muncul belakangan ini misalnya Prabowo Subianto (Gerindra), Aburizal Bakrie (Golkar), Hatta Rajasa (PAN), Wiranto (Hanura), Jusuf Kalla (Golkar), dll. Sedangkan dari luar parpol ada Mahfudh MD, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, dan lain-lain. (A-109/A-88)***

dasline 12 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226621
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar