SHANGHAI, (PRLM). - Jumlah babi yang mati yang ditemukan mengambang di sungai mencapai 6000 ekor.
Pemerintah kota Shanghai mengatakan dalam pengumuman online bahwa 5.916 bangkai babi telah diambil dari Sungai Huangpu sekitar pukul 3 sore hari Selasa, tetapi dia menegaskan air kota tetap sehat.
Lonjakan pembuangan babi mati – dipercaya berasal dari peternakan babi di daerah hulu Jiaxing dekat Provinsi Zhejiang – yang telah mengikuti kampanye polisi untuk membatasi produk-produk daging babi yang terserang penyakit.
Pemerintah Shanghai mengatakan kota telah mengambil langkah-langkah aman untuk membuang bangkai babi dan dinas perairan kota sedang berusaha untuk mensterilkan air dan menguji coba jika ada 6 virus yang biasanya berasal dari babi.
Pemerintah Shanghai melaporkan tidak ada epidemik babi, babi-bai mati yang berserakan atau bangkai-bangkai babi di perbatasan kota Shanghai.
Kantor berita China News mengatakan pada hari Senin bahwa provinsi Zhejiang telah melaporkan tidak ada epidemik babi tetapi dinas pertanian provinsi menyalahkan cuaca yang dingin atas kematian babi-babi.
Petugas, yang diketahui hanya nama keluarganya saja, Gu, mengatakan kepada China News bahwa praktek membuang babi-babi mati ke sungai masih dilakukan diantara peternak-peternak di kota Jiaxing. "Kami masih memperkenalkan praktek pengumpulan babi mati yang baik dan benar," kata Gu.
Pemerintah Shanghai telah menarik babi-babi yang bengkak dan membusuk, beberapa di antaranya terlihat organ-organ dalam yang menyembul keluar sejak hari Jumat. Gambar-gambar yang memuakan di laporan berita dan blog online telah meningkatkan kemarahan publik terhadap pemerintah lokal.
Penulis asal Beijing Li Mingsheng terkejut ketika dia mengetahui jumlah babi yang mati di Shanghai. Ini bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga masalah moral masyarakat. Yang akan tercemari tidak hanya air sungai Shanghai saja tetapi juga semangat kenegaraan kita," kata Li.(rina-job/huftpost/A-147)***
anefcakep 13 Mar, 2013
-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226706
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar