Senin, 18 Maret 2013

Status Tangkubanparahu Kembali Normal

NGAMPRAH, (PRLM).- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status aktivitas vulkanik Tangkubanparahu dari waspada ke normal. Rekomendasi itu terhitung pada Senin (18/3/13) pukul 16.30 WIB. Pernyataan itu diungkapkan kepala PVMBG, Surono saat dihubungi "PRLM", Senin (18/3/13).

Lebih lanjut melalui siaran pers, Surono mengungkapkan sejak tanggal 9 maret hingga saat ini, parameter aktivitas vulkanik kegempaan harian mengalami penurunan secara drastis. Hal itu berbeda dengan jumlah kegempaan harian pada periode 22 Februari 2013 hingga awal Maret 2013. "Sejak 8 maret, Seismometer tidak lagi mencatat kejadian gempa tremor," ucapnya.

Pada paramater deformasi, tutur Surono, pada 24 Februari 2013 hingga awal Maret 2013, deviasi relatif kecil. Pada kurun waktu 7 Maret 2013 hingga 14 Maret 2013, deformasi di Kawah Ratu tidak mengalami perubahan signifikan.

Dalam parameter suhu solfatara, melalui pengamatan menggunakan thermal camera, tim tanggap darurat Gunung Tangkubanparahu pun mencatat penurunan signifikan. Selain itu, pada 24 Februari 2013 hingga 14 Maret 2013, gas sulfur dioksida (SO2) dari Kawah Ratu tercatat rata-rata dua ton per hari. Untuk gas karbon dioksida (CO2) dan Hidrogen Sulfida (H2S) di kawasan dinding kawah (dekat dasar kawah), tercatat masing-masing 600 ppm dan 11 ppm.

"Konsentrasi gas tersebut di bibir Kawah Ratu lebih kecil dibandingkan di dasar kawah. Artinya, konsentrasi gas masih dalam batas aman bagi manusia," tutur Surono.

Meskipun demikian, pihaknya tetap merekomendasikan kepada warga, pengunjung, wisatawan dan pendaki agar tidak ke dasar Kawah Ratu dan Upas. Selain itu, masyarakat pun disarankan untuk tidak menginap di sekitar kawah aktif Tangkubanparahu.

"PVMBG akan terus memantau aktivitas vulkanik dan melakukan evaluasi. Apabila terjadi indikasi kenaikan aktivitas vulkanik, status Tangkubanparahu akan dinaikan," ucapnya.

Surono menuturkan, masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu tetap tenang, jangan terpancing isu. Lantaran hal itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Masyarakat di kawasan rawan bencana III tetap waspada dengan memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanik tangkubanparahu melalui BPBD setempat," ucapnya.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Maman Sulaiman menuturkan, dengan rekomendasi itu kegiatan pariwisata Taman Wisata Alam (TWA) Tangkubanparahu bisa berjalan kembali. "Saat mengimbau penghentian sementara kegiatan pariwisata, kami tidak bermaksud merugikan suatu pihak. Hal itu murni sebagai misi kemanusiaan," ucapnya.

Maman menuturkan, status waspada Tangkubanparahu terjadi selama 25 Februari. Semasa status Tangkubanparahu waspada, terhitung Rabu (6/3), pedagang TWA Tangkubanparahu tidak bisa berjualan.

Lantaran hal itu, pihaknya berupaya memberikan bantuan bagi para pedagang. Saat ini, BPBD Kab. Bandung Barat sedang mengajukan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Maman mengungkapkan, dalam penurunan spanduk imbauan, pihaknya masih menunggu petunjuk pimpinan BPBD Jawa Barat. "Meski demikian, yang pasti, besok kegiatan pariwisata di TWA Tangkubanparahu sudah bisa beroperasi kembali," ucap Maman. (A-206/A-108)***

dasline 18 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227453
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar