Rabu, 13 Maret 2013

Serangan Hama tak Pengaruhi Pengadaan Beras

SUMBER, (PRLM).- Adanya serangan hama seperti penggerek leher tanaman padi yang dikenal hama "cekek punduk" kemungkinan tidak akan memengaruhi pengadaan beras di wilayah Cirebon.

"Stok beras tetap aman meskipun adanya serangan hama. Itu tidak akan mengganggu stok beras di Cirebon. Karena, stok di pasar cukup banyak dan di Bulog sendiri masih ada untuk lima bulan operasional ke depan," kata Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, H. Basirun didampingi Kasi Komersial, H. Zaenal saat meninjau sejumlah gudang beras mitra Bulog dan lokasi panen padi di Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon dan di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Disebutkan, pengadaan beras yang sudah masuk Bulog saat ini mencapai 4.500 ton setara beras dari prognosa tahun 2013 sebanyak 110.000 ton. Sekarang ini baru awal panen dan areal yang dipanen belum banyak.

Setelah turun ke lapangan dan sesuai informasi dari Dinas Pertanian, lanjut Basirun, panen raya padi akan terjadi April hingga Mei, bahkan, Juni masih banyak yang dipanen, waktu itu merupakan puncaknya pengadaan beras untuk gudang Bulog.

Selain meninjau lokasi panen dan gudang mitra Bulog, Kepala Bulog Sub Divre Cirebon juga melihat secara langsung salah satu warung raskin yang pernah mendapatkan Raskin Award pelaksanaan program raskin tahun 2012 dari Gubernur Jabar di Dusun Pon Rt/Rw 01/08 Desa Jatisura, Jatiwangi.

Sementara itu, rekanan Bulog H. Anwih dari BJ. Pratama, Jatisura mengaku saat ini harga pembelian gabah kering pungut (GKP) dari petani masih sangat tinggi mencapai Rp 4.250/Kg, sementara kualitas beras kurang baik, terdapat butir-butir putih akibat serangan hama cekek punduk. "Padi sebetulnya belum saatnya panen terpaksa dipanen karena serangan hama cekek punduk tadi," kata Anwih.

Menurut Kepala Desa Jatisura, Ginggin Syarif Hasyim mengatakan, banyak faktor yang mengakibatkan munculnya hama tersebut, selain cuaca, juga perlakuan para petani terhadap tanaman padi. Misalnya terkait pencegahan hama penggerek dan sempadan tanaman padi.

Sementara itu, mitra Bulog dari CV. Murni Mulya, H. Turida, di Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, penggilingan padinya mampu memproses sebanyak 18 ton setiap hari, namun, gabah dari petani Cirebon belum ada yang masuk. Untuk sementara mendatangkan dari daerah Jawa Tengah meskipun kualitas gabahnya jauh lebih rendah hingga harganya pun berkisar Rp 3.200 hingga 3.400/Kg untuk gabah kering panen atau pungut (GKP). Karena, gabah dari sana masih disertai batang padi dan belum dijemur hingga perlu proses lagi di sini.Gabah dari Cirebon jauh lebih baik karena, tidak ada batang padi dan petani langsung menjemur nya.

"Namun, kualitas beras yang saat ini belum bagus baik dari Cirebon maupun Jateng dilempar ke pasar, karena, tidak memenuhi syarat untuk masuk Bulog," kata Turida.(A-146/A-147)***

anefcakep 13 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226705
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar