Rabu, 13 Maret 2013

Seniman Lakukan Prosesi Buang Sial di Baksil

BANDUNG, (PRLM).- Tepat pada pukul 13 menit ke-13 dan detik ke-13 di Rabu (13/3), para seniman dan aktivis Babakan Siliwangi (Baksil) melakukan prosesi buang sial. Prosesi buang sial ini dilakukan dalam rangka doa bersama agar pembangunan di Baksil tidak terlaksana.

Duta Baksil, Tisna Sanjaya yang hadir dalam prosesi tersebut mengatakan jika kegiatan ini sebagai bentuk doa dan penolakan atas keputusan wali kota yang akan membangun mall dan restoran di Baksil. "Inti dari kegiatan ini adalah berdoa. Dengan harapan, semoga pembangunan mall dan restoran di babakan siliwangin tidak jadi," paparnya.

Prosesi ini dihiasi oleh kolaborasi penampilan seni wayang, kacapi, dan tari. Kolaborasi tersebut disatukan dalam satu prosesi yang sangat simbolik. Opik Sunandar, seorang dalang yang juga turut serta mengatakan jika prosesi ini adalah simbol-simbol dari bentuk penolakan, keindahan lingkungan, dan juga prosesi untuk meningkatkan kesadaran. "Pada intinya, prosesi ini ingin meningkatkan kesadaran, baik masyarakat dan terutama Walikota agar hutan kota yang satu-satunya ini tetap dijaga," jelasnya.

Selain prosesi buang sial ini, sebenarnya para aktivis Baksil sudah banyak melakukan kegiatan. Mulai dari mengecat di seng yang menutup hutan Baksil, menanam pohon, dan pengumpulan koin. Sejauh ini, Tisna Sanjaya mengatakan sudah terkumpul sekitar 2.450.000 koin untuk diserahkan ke Walikota. "Ya, koin-koin tersebut akan kita kasih ke Walikota sebagai bentuk DP agar pembangunan di Baksil tidak jadi," ucapnya.

Prosesi buang sial dan doa bersama ini rencananya tidak hanya akan di selenggarakan di Babakan Siliwangi. Rencananya, titik-titik lain di Bandung seperti di Gedung Sate, di situs Cihampelas, dan di jempabatan Pasupati, juga akan dilakukan prosesi yang sama. "Selain di sana, kita juga rencananya akan lakukan lagi di Punclut, dan di Tangkuban Perahu," tambah Tisna.

Tisna dan seniman lainnya berharap dengan segala kegiatan yang telah ia dan kawan-kawannya lakukan bisa menyentuh hati Walikota, "mudah-mudahan restoran atau mall itu tidak jadi dibangun, biarkan Babakan Siliwangin ini jadi harta untuk anak cucu kita nanti" harapnya.(fahmi-job/A-147)***

dikdo 13 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226730
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar