Kamis, 14 Maret 2013

Pertamina Dituding Jadi ATM Partai Politik

JAKARTA, (PRLM).- Direktur Eksekutif Petromine Watch Indonesia Urai Zulhendri mengungkapkan, jabatan direktur utama PT Pertamina (Persero) menjadi incaran partai politik. Bahkan, BUMN tersebut menjadi mesin ATM (anjungan tunai mandiri) bagi partai politik.

Menurut dia, Pertamina di bawah kepemimpinan Karen Agustiawan tidak memberi keuntungan bagi negara.

"Pertamina syarat dengan kepentingan politik dan titipan istana. Persoalan ini bukan rahasia umum," kata Urai dalam diskusi Bisnis bertajuk "Mencari Dirut Baru Pertamina, Jadi Sapi Perah atau Ladang Korupsi?" di Kantor Redaksi PenaOne.com, Jalan Haji Ten IV No 6, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/3/13).

Diskusi tersebut juga mengundang pembicara dari Pertamina. Namun, sayangnya wakil dari Pertamina, Toharso selaku Corporate Secretary, tidak hadir sehingga mengecewakan hadirin dan Urai sebagai pembicara.

Menurut Urai, selama ini Pertamina hanya dijadikan ATM parpol. "Artinya saya melihat Karen, tidak ada keberhasilan yang dicapai. Karen sangat gagal. Karen gagal soal birokrasi. Banyak direksi Pertamina yang bermasalah namun dibiarkan saja oleh Karen," kata Urai.

Lebih lanjut dikatakan, Pertamina sebagai perusahaan pengelola minyak dan gas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seharusnya bisa memberi kontribusi terhadap negara yang lebih besar.

Tak hanya itu, Urai juga menuding, Karen adalah titipan dari keluarga Cikeas. Karena ada kedekatan dengan keluarga Cikeas dan ini bukan menjadi rahasia umum.

"Cuma yang saya lihat, Pertamina sebagai perusahaan milik BUMN ada kepentingan kekuasaan," ujarnya. (A-78/A-89)***

ibeng 14 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/226909
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar