Jumat, 15 Maret 2013

Kondisi SDN Giri Asih Memprihatinkan

CIANJUR, (PRLM).- Kondisi kelas jauh SDN Giriasih, Desa Cisaranten, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur memprihatinkan. Bangunan sekolah yang hanya terdiri dari empat kelas ini haanya terbuat dari bambu dan masih berlantai tanah. Pasalnya, sekolah tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat dan orang tua murid.

"Sebenarnya SDN Giriasih merupakan kelas jauh dari SDN Girimukti. Dibangun karena banyak murid yang terlalu jauh ke SDN Girimukti. Mereka harus berjalan sekitar 5 km untuk sampai ke sekolah. Dengan persetujuan warga sekitar dan orang tua murid kami membangun swadaya dengan kondisi seadanya," ucap salah soerang guru SDN Girimukti, Yaman Mubarok.

Beradasarkan pantuan "PRLM", kondisi sekolah hanya terdiri empat kelas dan hanya dibangun dengan dinding berasal dari bambu. Lantai sekolah pun belum ada tekel dan hanya beralaskan tanah. Beberapa siswa yang bersekolah banyak yang memakai sandal meskipun mereka tetap tertib memakai seragam sekolah. Bangunan sekolah hanya dipagari menggunakan bambu di depan kelas.

Yaman mengatakan, saat ini jumlah murid Giriasih hanya sekitar 120 murid dan hanya menempati empat kelas, yaitu kelas I hingga IV. Anemo masyarakat sekitar yang ingin menyekolhkan anaknya sangat tinggi, namun jumlah sekolah yang ada minim. Sehingga, kelas jauh dirasa perlu untuk dibangun.

"Uang swadaya yang terkumpul memang hanya bisa membangun empat kelas dengan dinding bambu saja. Murid di SDN Giriasih tidak hanya diisi oleh masyarakat sekitar namun juga beberapa berasal dari desa sebelah, yaitu Desa Sukamulya yang lokasinya lumayan jauh dan harus menyeberang sungai sampai ke sekolah," katanya.

Lebih lanjut Yaman menuturkan selain kondisi sekolah yang memprihatinkan jumlah guru baik di SDN Giriasih dan Girimukti bisa dibilang kurang. Pasalnya selama ini, banyak guru yang merangkap. "Jumlah guru juga minim. Guru olahraga dan Agama saja harus dirangkap guru mata pelajaran lain," tuturnya.

Yaman mengatakan selama ini kondisi tersebut sudah pernah disampaiakan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Cianjur dan dalam janjinya Disdik akan mencoba membuat SDN Giriasih yang merupakan kelas jauh menjadi SDN permanen. "Katanya tahun ini akan dibantu untuk dibangun menjadi sekolah permanen. Jiika memang dibangun memang sudah selayaknya karena jumlah murid yang bersekolah juga lumayan banyak," ucapnya.

Kepala Desa Cisaranten, Kamal menuturkan keberadaan sekolah baru di Kampung Giriasih memang sudah selayaknya. Ia berharap Disdik Cianjur bisa dengan segera merelisasikan pembangunan sekolah permanen. Selama ini, kelas jauh di SDN Giriasih tidak kondusif untuk proses belajar mengajar.

"Pasti terganggu jika hujan banyak anak yang bersekolah tanpa memakai sepatu karena becek. Dalam berbagai rapat desa, guru-guru di Giriasih sudah mengeluhkan hal tersebut. Pihak desa sudah merekomendasikan sekolah untuk meminta bantuan ke Disdik Cianjur. Semoga bisa dengan cepat direalisasikan," katanya.

Sementara itu, Data dari Disdik Cianjur terdapat sekitar 30 persen ruang kelas di Cianjur memang berada dalam kondisi rusak dan kurang layak. Pada 2012 Disdik hanya mendapatkan rehab dan penambahan ruang kelas baru sekitar 800 lokal. Dari jumlah tersebut. sebanyak kurang lebih 400 lokal dari dana pemerintah pusat berupa swakelola yang langsung disalurkan ke sekolah yang bersangkutan dan sekitar 400 lokal lainnya dari DAK Disdik.

"Dalam anggaran Disdik tahun ini beberapa sekolah memang menjadi prioritas dalam rehab dan pembangunan kelas baru. Kebanyakan memang yang berada di wilayah selatan. Untuk SDN Giriasih saya tidak begitu hafal sudah masuk dalam anggaran tahun ini untuk diperbaiki atau tidak. Namun, jika memang mendesak kami bisa memprioritaskan hal tersebut," ucapnya. (A-186/A-147)***

anefcakep 15 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227046
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar