Minggu, 17 Maret 2013

Koalisi Kerakyatan Ingin Menangkan Pilwakot Bandung

USEP USMAN NASRULLOH/"PRLM"

USEP USMAN NASRULLOH/"PRLM"

KETUA DPC Partai Indonesia Sejahtera Kota Bandung Ruslan Abdul Gani (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengalihan suara dukungan kepada pasangan Iswara-Asep Dedi di Kantor Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (17/4). Lima belas partai nonparlemen mengalihkan dukungannya dari pasangan Ridwan Kamil-Oded.*

BANDUNG, (PRLM).- Penamaan Koalisi Kerakyatan didasari atas banyaknya partai-partai nonparlemen yang bergabung bersama. Hal itu diungkapkan calon Wali Kota Bandung, Iswara kepada wartawan, di KPU Kota Bandung.

"Kami tidak setuju jika partai-partai non parlemen ini disebut partai kecil, partai gurem, atau lainnya. Menurut kami, justru partai-partai ini yang berinteraksi langsung dan terus-menerus dengan rakyat. Makanya kami menamakan koalisi ini koalisi kerakyatan. Karena itu kami yakin dan akan membuktikan jika koalisi kerakyatan memang pilihan rakyat dengan memenangkan pilwalkot ini," ujar Sekretaris DPD PG Jabar itu.

Partai-partai nonparlemen yang masuk koalisi kerakyatan itu, sebelumnya menyatakan diri berada di belakang Ridwan Kamil. Namun tiba-tiba berpaling. "Jujur, kami merasa ditinggalkan karena Emil telah diusung Gerindra dan PKS yang merupakan partai mapan. Kami bukan lagi partai pengusung tapi pendukung," kata Ketua Partai Indonesia Sejahtera Kota Bandung Ruslan Abdul Gani," katanya.

Perjalanan Partai Golkar mengusung pasangan Ide cukup berliku. Setelah Edi Siswadi urung memakai kendaraan PG dalam Pilwalkot Bandung, sempat memunculkan kegamangan.

"Dalam beberapa hari ini memang diramaikan tentang orang yang mengaku kader dan ingin mencalonkan diri dari PG. Tapi di menit-menit akhir mundur. Pak Ical lalu telefon dan menugaskan saya untuk maju serta memenangkan Pilwalkot Bandung. Ini perintah langsung," ucapnya.

Mengenai dipilihnya Asep Dedi sebagai pendamping, Iswara beralasan karena Asep Dedi memiliki kapasitas dan kapabilitas yang bagus. "Beliau Wakil Ketua DPRD Kota Bandung. Beliau juga Ketua DPC Kota Bandung. Secara chemistry, kami pun dekat karena sudah 30 tahun saling mengenal sejak di kampus," katanya.

Sementara itu, Asep Dedi sepertinya masih kesal dengan mundurnya Edi Siswadi dari PG. Itu terlihat dari pernyataannya kepada wartawan.

"Kalau seorang pemimpin yang baik, ya jangan seperti itulah. Di injury time, tiba-tiba dia meninggalkan partai yang akan mengusungnya. Tapi saya maafkan dia karena kami tentu masih saling bertemu. Kita bersaing secara sehat," katanya.

Asep pun mau berpasangan dengan Iswara karena atas keputusan partai. "Setelah Edi Siswadi mundur, partai menunjuk Kang Is untuk menyelamatkan partai. Dan saya berdampingan dengan Kang Is sesuai arahan Ketua Umum," ujarnya. (A-128/A-147)***

anefcakep 17 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227278
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar