Senin, 18 Maret 2013

Imelda Therrine Lebih Tertantang di Dunia Akting

HENDRO SUSILO/"PRLM"

HENDRO SUSILO/"PRLM"

SEBELUM berkarier di dunia akting, Imelde Therrine semula seorang model.*

BANDUNG, (PRLM).- Menjadi model berpengalaman selama bertahun-tahun rasanya sudah cukup bagi Immelda Therrine. Kendati tetap bersedia menerima tawaran sebagai model, wara-wiri di atas catwalk selama sembilan tahun kiranya sudah tidak memberinya tantangan lagi. Ibu dari satu anak ini sekarang merasa lebih tertantang dan mantap untuk berkarier di di dunia akting.

"Sekarang ini bisa dibilang saya benar-benar jatuh cinta sama dunia peran. Modelling sudah cukup sembilan tahun, karena kan memang ada umurnya juga. Saya bersyukur banget bisa mulai dari dunia fashion. Sebenarnya, saya tidak menutup kemungkinan jadi model, tetapi kalau untuk fashion show, sudah lah ya. Saya pikir, sudah cukup buat saya berkecimpung selama sembilan tahun, sekarang saya ingin lebih banyak akting saja," kata Imelda, saat ditemui di mall Paris Van Java, Jln. Sukajadi, Kota Bandung, awal Maret lalu.

Perempuan kelahiran Jakarta, 19 Mei 1982, ini sedang berusaha mengukir treck record yang baik dalam bermain film. Dari beberapa film yang dibintanginya, Imelda memang belum banyak bermain sebagai pemeran utama. Tetapi aktingnya yang terakhir di film "Belenggu", Imelda mendapat porsi memainkan banyak adegan. Berikut peran yang dimainkannya di film itu pun merupakan karakter yang menantang. Selanjutnya, pemain film "Rumah Dara" ini ingin lebih banyak beradegan yang lebih menantang.

"Target saya banyak sekali. Saya itu inginnya genre film di Indonesia semakin luas dan bervariasi, bisa sukses di luar negeri juga. Saya ingin film Indonesia bisa bersaing dengan film global. Oieh karena itu, saya ingin main di film-film yang lebih menantang lagi, bukan thriller saja. Banyak peran yang ingin saya mainkan. Salah satunya ialah peran untuk film kolosal dan musikal," ujarnya.

Sebagai ibu rumah tangga yang memutuskan untuk berkarier, Imelda menanggung risiko melalaikan kewajibannya dalam berumah tangga. Untungnya, Imelda memiliki suami yang pengertian. "Pastinya banyak momen dalam keluarga yang hilang. Tapi itu memang konsekuensi, perempuan memang punya banyak tugas. Mesti mengurus keluarga, tetapi ingin berkarier juga, jadi memang saya harus berkorban. Mudah-mudahan waktu yang saya korbankan dengan keluarga ada hasilnya, saya bisa membuat mereka bangga," tuturnya. (A-203/A-147)***

anefcakep 18 Mar, 2013


-
Source: http://www.pikiran-rakyat.com/node/227385
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar